Selasa, 23 Maret 2010

Terpaku Pada Kosong

:Ani Ismawati

dingin memaku seri bibirmu
dorong hati pucat, sentuh segala
ribuan kehidupan lalu terbaca jelas
tersapu nafas yang terpaksa
kini mulai ketukketuk
denting jantung perdetik
untuk diserahkan pada malam

tanganmu menjulur pada daun berembun
beningnya menggulir menggelitik mesra
pada kokohnya dahan: kilau lengan dan
hijau menganga
berpandangan rindu yang mengakar

matamu menyapu langit
kumpulkan segala bintang yang sendiri
satu demi satu dalam lapang hati bening
hingga kehidupan lepas menindih bumi

kakimu menjejak laut
bermain makhluk di dalamnya
haus menuntut deru candamu
kauberi dalam kelam airmata duri

tubuhmu beku seluruh
kala satu titik kosong hampiri lelahmu:

bahwa embun lari menguap tinggalkan hijau
bahwa bintang hanya ingin dipandang, dan
bahwa candamu telah runtuh dalam takdir yang ditentukan
oleh keruhnya kehidupan


Semarang, April 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar