Jumat, 26 Agustus 2011

Rapuh

Ini saat tepat
setubuhi aku.
Sebab, aku sedang berjalanjalan
sambil asyik membawa luka.

Luka adalah
sebuah
ruang kosong
tanpa kunci.
Pintu membuka
lebar
aku membiarkannya.
Segala bentuk
salah khilaf
masuk
atas ijin bahasa tubuh.

Silahkan.
Silahkan.
Silahkan datang malapetaka.
Tapi yang ada dalam pandang mata,
adalah anugerah langit
menyala nyala.

Ini saat tepat
setubuhi aku.
Besar hasrat besar harap
seseorang datang dan berhasil
membuatku terjerumus
mampus
ke dasar luka.


26Agst2011

Selasa, 16 Agustus 2011

Ambiguitas Kebebasan



Letuplah

marah

seperti

berkentut

tanpa malu.



Ini negeri ngeri.


03Agustus2011

Doa Ibu


Han,
jauhkan anakku dari
hantu jahat
yang bersemayam dalam
diriku, setiap hari.

Jauh
jauh
jauhkan
ia

dari cengkeram petang
ibuku.

Jangan ulangi
kesalahanMu padaku.
Jangan biarkan
ia berada
di jauh malam.

Jauhkan sejauh
Kau mampu.
Sejauh Kau,
mampu.

15Juli2011

Renang Kenang

Aku berenang
di laut kenang
kala,

membuka lemari tua
pakaian papa rapi tertata
masih
kenang berenang fasih.

Kutarik sebuah kaos putih
kupakai sambil berenang
melekat rapuh dan rapi
ada papa di dalam kenang.

Pipihatiku, pernah ditampar papa.
Setelahnya disayang sayang.
Tangisku ditimang timang
sampai kantuk tersampir
di pundak papa.

Ketakberdayaan angkuh
aku takjub sungguh.
Kita, mungkin memang miskin
tapi tak compang camping.

Aku mati karena perbuatannya
aku hidup dari kata katanya

papa lebih tampan dari mama
papa lebih cantik dari mama


senyatanya hanya kata
warisan ampuh
bagi sembuh
lukaduka.

Air kenang berlinang
aku harus terus berenang
menuju tepi, segera
halau rindu
halau rindu,
aku terseret kenang.


01:15WIB11juli11