Senin, 20 Agustus 2012

Lobi Lobi Laba Laba


Bibir kita berpelukan
mata mata redup
seperti keasyikan menyeruput kopi panas
dari cangkir tanpa diseduh.

Ini malam gelapku, bukan gelapmu
dan tanganmu rakus menjarah
tubuh ringkih. Gerayangi sarang,
aku binal karna amarah.

Andai saja,

kutemukan cara bersih keluar dari belenggu negeri
dengan tidak melayani
nafsubejat pejabat negeri
tentu akan mudah
melepaskan bibir-bibir ini
dari penguasa sepertimu.


Semarang, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar