Rabu, 10 Juni 2009

Kenangan

(memory of kafe daun.)


masih kugenggam sebutir hujan itu
yang kusimpan dari kilauan masa lalu
saksi penggalan cerita manis lucu
sehangat kopi susu
mengalir mulus diantara bibirbibir pelanggan kafe kita

kala itu, kita hanya ingin
meletakkan tangan di ketiak kehidupan
rasakan alirannya, deras merengkuh dada kita
kadang jadi sesak dan kesakitan, payah
mencari arti dari bekerja
seperti menu masakan yang hendak kita racik
bergulat mencari selera, apa jua kita tlah coba

ah,
hasrat tak bernama
marah tak bertuan
tangis tak bermata
bahagia tak terkata

kita telah cicipi satupersatu, warna kita masingmasing
hati yang beradu dalam cinta yang menyendiri
inilah irama lagu kita

dan, jika akhirnya kita berkumpul
bicara tentang perpisahan
tuk tempuh hidup masingmasing
berpencar ke segala arah mata angin,
aku tak salahkan apapun

dulu kita masih lugu
bagai separuh bait lagu
belum tahu arti perjalanan

untung aku masih menyimpannya
sebutir bening hujan masa itu
yang kucuri dari Tuhan, agar kudapat puas
memandanginya dalam rindu yang haru
pada segala masa
kapanpun, semau warna hati.



Semarang - 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar