tempat tempat pertemuan kita, sayang
kulewati lalu menjadi api
lebih erat lebih dekat lagi
kujaga di dada sekuat dekap tangan
lihat, namamu tinggal di sana
menghuni batin dan menghanguskan apa saja
yang pernah ada sebelumnya
bara telah mengembara
mendidihkan kata kata yang kugilai
dari pelukan pahit tercipta
santap segar di perjamuan
dan sepasang tubuh enggan beranjak
bertahanlah, karena aku sulit bosan
bahkan ketika kau ulang dan ulangi
sejumlah kepedihan dari sepi diri
yang kita tukar dengan angan angan
bila kau mulai kesulitan menatap wajahku,
tusukkanlah setiap air mata ke semua pakaian yang kau kenakan,
bahkan yang paling tak kau suka sekalipun
lalu lemparkanlah ke ujung langit dimana tubuhku telah terperangkap
untuk mencecap hujan yang datang di kemarau
kecemasan menyeretku ke tubir masa
kenangan yang tak pernah kusesali
12Sept12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar