Selasa, 28 September 2010

Kita Telah Bercinta Tanpa Cinta


Usap usap payudara
hisap hisap putingnya
gesek gesek kemaluan
masuk keluar
air susu darah
mata jantung menggelegak
tergelak tergeletak
kehidupan
begini nyaman.

Bumi menggelinjang
hebat
semacam hasrat gelora
mabuk orgasme
tuntut kepuasan
muncrat kegilaan
manusia manusia
tak pernah terpuaskan
datang pergi lepas peduli
lepas kendali.

Ada rintih berkeringat
tuju teriak tanpa arah
nafsu mencelat nakal
manusia manusia
lupa. Alpa?
Bagai penjahat kelamin
bercinta tanpa cinta
lalu sembunyi tak mau tahu
kaget dengan dampak
lupa siapkan diri
bakal penyakit menunggu,
ganti dikejar dan dikerjai.

Bumi ketagihan,
aku punya banyak variasi
ada bencana
ada malapetaka
mau yang mana?

Tuhan, Tuhan.
Manusia manusia,
lagukan madah ratapan,
nyanyikan teriak kalap.

Sudah putuskan gagahi bumi,
mengapa tak siap dengan birahi?


2010

4 komentar:

  1. apa yang mau kamu sasar, Lupi..

    BalasHapus
  2. Ahmad Flamboyant ~ trimakasih apresiasinya. manusia sudah sedemikian nakalnya, memperlakukan semesta :)

    BalasHapus
  3. Anonim ~ Ini mengenai hubungan manusia dengan semestanya. Apakah puisi ini nyasar kemana mana Mas/Mbak? Mohon bimbingannya ya... (terimakasih untuk menyapa saya dengan nama kecil itu, sungguh suatu kehormatan). Salam.

    BalasHapus