Kamis, 29 April 2010
Lewat Kaca Spion
Keseharian ini tiba.
Kau kejar kupu kupu
kutata masa depanmu.
Pagi ingatkan keterpisahan.
Tangan kau kecup.
Wajah kucium.
Letakkan berkat di dahi.
Bersiap saling melambai.
Kendaraan melaju.
Kau pandangi punggung,
kutatap utuhmu lewat kaca.
Lambaian jauh menjauh
menuju hilang.
Rayap misteri jalari sukma,
mengapa jalan tak mau henti.
Tiada rambu kujumpa,
tanda jeda tuk istirah.
Sejak kini,
aku bagai seorang spion
yang terbatas ikuti gelakmu
terpaku bisu menahan rindu
lewat kaca spion.
Jaga baik dirimu, sayang.
Meski mendung meski malam,
mentari tak kemana bukan?
Kali ini,
ibu pamit pergi
tanpa tanda kembali.
2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tak kusangka
BalasHapusTak kuduga
Aku bisa membaca
Jejakmu di dunia maya
Dalam taman karyamu
Di taman hati pribadimu
Makasih Mas Cholid... ya, ini tempat persemayamanku.. salam.
BalasHapus