Selasa, 25 Mei 2010

Pulanglah Penyair Petualang!


Kukembalikan bait puisimu
yang penuh kelu mendayu,
nyatanya kata cuma dusta
dari petualang yang dahaga.

Kukembalikan seorang penyair
yang bertualang tak kenal akhir,
memburu cinta para perempuan
yang limbung pahami kehidupan.

Biar segala kembali ke asal.
Ku tak mau berkayuh dalam sesal,
teperdaya cumbuan gombal
dari bibir seorang pembual.

Ya.

Kukembalikan sebentuk puisi
kepada penyajaknya,
seperti seorang penyihir
kembali pada ucap mantranya.


2010

1 komentar:

  1. ANTARA BUMI DAN AKU
    --joko sutrisno

    membrengus bumi yang semakin hangus
    tanah pecah kering kerontang
    dan tubuh lunglai berjalan diatasnya
    dari kejauhan siulan geram tak merdu
    ya sang gagak tampil di siang hari
    kenakan jirah lelapnya tanpa kilap
    pekat karat menempel tanpa sekat

    membrengus bumi yang tak cantik
    hijau rerumputan kian menguning
    terjuntai kuning hilang kepala
    disekitarnya kerumunan kambing ceking
    cekikikan mengunyah penuh berkah
    dan penggembala buta santai nyelonjor
    karna kaki bau adalah hadiah terindah dari tuhan

    membrengus bumi yang tak bulat
    dedaunan segar dikerubuti lalat
    hingga anjing kurap kerap mencaci
    mengapa ia tak makan sayur
    meski sang anjing tetap dirantai
    bukan pengaruh baginya berimaji
    liur menetes bagai ledeng di komplek cukong

    membrengus bumi yang batuk dahak
    disiram hujan yang hilang akal
    kau tau hujan kini talah bercerai dari awan?
    kau tau apa alasannya?
    konon awan tak berjeniskelamin
    ya kini hujan dapat pacar dari jenisnya
    sungai goblok yang mengalir bingung
    terkadang deras terkadang pula tenang
    yang pasti sungai berikrar demi bersetubuh

    membrengus bumi yang kian girang
    penuh perkara sepele namun genting
    meski demikian bumi adalah ciptaan terbaik tuhan
    melebihi malaikat, dewa bahkan manusia
    setiap dua kali sehari ia onani sembari
    menonton persetubuhan matahari dan bulan

    membrengus bumi yang gelandangan
    tak pernah mau menjawab dimana rumahnya?

    (jakarta, 11 Juni 2010)

    BalasHapus