Kukembalikan bait puisimu
yang penuh kelu mendayu,
nyatanya kata cuma dusta
dari petualang yang dahaga.
Kukembalikan seorang penyair
yang bertualang tak kenal akhir,
memburu cinta para perempuan
yang limbung pahami kehidupan.
Biar segala kembali ke asal.
Ku tak mau berkayuh dalam sesal,
teperdaya cumbuan gombal
dari bibir seorang pembual.
Ya.
Kukembalikan sebentuk puisi
kepada penyajaknya,
seperti seorang penyihir
kembali pada ucap mantranya.
2010