Sabtu, 21 November 2009
Anak Perempuan Pandangi Ibunya
ibu
katakan pada ayah, aku damba kuat beringin
setia jagai rumah yang berlindung dari gerah
lekas, katakan pada ayah
sebelum kepulan angan lenyap mendingin
mengapa kau begitu plastik
ibu
sampai dimana setiamu tunggu
sesobek awan sejukkan tubuh
sedang angin tak mampu basuh
rasa rindu yang mulai payau
mengapa kau begitu karet
ibu
jangan membeliak padaku begitu
bila kukata hormatku tlah berpulang
beribu malam tak bilang pulang
tanpa sesal jatuh di kalbu
mengapa kau begitu kertas
ibu
aku butuh pasti, bukan palsu
atas wajah tegar dan sabar
tutup mata terima nasib
sedang lepuh kulitmu penuhi lengkung hati
mengapa kau begitu wanita
diujung pengabdian diri
kesulitan tentukan nasibmu sendiri
tunggu takdirmu ditangan itu lelaki
buang
daur ulang
daur ulang
buang
bukankah sudah kuciumi dengan tekun
jejak air dari matamu yang mengering?
ah, ibu!
kau buat takutku yakin makin menjadi,
bila terlahir sebagai perempuan
adalah sebuah dosa asal
19Okt09,senin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar